Minyak Kelapa Asli Berpotensi Sebagai Anti Virus

Beredar kabar bahwa Ilmuwan Filipina mengklaim minyak kelapa dapat menghancurkan virus corona.

Mereka melakukan penelitian tentang dampak minyak kelapa murni pada orang dengan COVID-19.

Para ilmuwan mengatakan minyak itu tampaknya menjadi pengobatan yang layak untuk penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus corona atau Covid-19.

Setelah enam bulan percobaan, para ilmuwan di Filipina menemukan bahwa diet kaya minyak kelapa murni menurunkan jumlah virus corona sebesar 60% hingga 90% untuk kasus ringan hingga sedang,


Hal tersebut disampaikan oleh Fortunato dela Pena dari departemen sains pemerintah.

DIlansir dari Daily Sabah, studi ini didanai oleh Dewan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Filipina (DOST-PCHRD) dan dipimpin oleh Universitas Ateneo De Manila.

“Hasilnya sangat menjanjikan, karena tidak hanya menunjukkan bahwa VCO dengan sendirinya dapat menghancurkan virus, tetapi juga memiliki mekanisme kunci dalam meningkatkan respons imun terhadap COVID-19,” kata kepala PCHRD Dr. Jaime Montoya.

Dalam beberapa tahun terakhir, minyak kelapa telah mendapat perhatian yang meningkat karena manfaat kesehatannya yang lebih luas, meskipun persentase lemak jenuhnya tinggi, dan sering direkomendasikan sebagai bagian dari tren kesehatan, seperti diet ketogenik dan paleo.

Dari lutut dan siku yang pucat hingga rambut yang kering dan rapuh, minyak kelapa juga banyak digunakan sebagai perawatan pribadi.

Di Filipina, minyak kelapa murni sudah tersedia dan dikonsumsi di negara pengekspor kelapa ini.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan juga menemukan minyak untuk meningkatkan kelangsungan hidup sel, menambah manfaat perawatan kulit sebelumnya untuk membantu mengurangi kekeringan.

Namun, dermatologists memperingatkan bahwa karena minyak kelapa adalah pelembab oklusif, yang berarti ia menjebak kelembaban di bawah kulit, dapat menyebabkan jerawat atau memperburuk jerawat yang ada, maka mereka tidak menyarankan penggunaan pada wajah.


Hasil uji klinis pada minyak kelapa murni akan menentukan apakah dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk pasien COVID-19.

Dela Pena mengatakan analisis minyak sebagai agen antivirus potensial mungkin keluar pada minggu kedua November. (Lingkarkediri)

0 Comments