Karena Dinyatakan Sangat Ampuh Mengusir Asam Urat

Asam urat merupakan penyakit yang tidak bisa disepelekan. Dewasa ini asam urat mulai menyerang orang-orang yang berusia 30 tahun.

Ditandai dengan nyeri hebat pada sendi ini pada saat pagi hari, terutama saat baru bangun tidur atau malam hari menjelang tidur.

Penggunaan obat chemical disadari mempunyai banyak efek samping, sehingga kemudian masyarakat kembali menggnakan terapi herbal dalam mengobati asam urat.

Salah satunya adalah Sidaguri (Sida rhombifolia L.).

Sidaguri dipercaya masyarakat secara tradisional untuk mengatasi penyakit gout dan sebagai anti-inflamasi.

Manfaat

Salah satu publikasi Journal of Biological Sciences pada 2009 menyebutkan bahwa flavonoida dari ekstrak herba Sida rhombifolia L. mampu menghambat kadar asam urat darah hingga 55 persen.

Menurut Prof Dyah Iswantini dari IPB bahkan menyebutkan dengan penambahan seledri dan tempuyung, kemampuan sidaguri bisa sama seperti allopurinol yang bisa menghambat enzim xanthin oksidase.

Selain digunakan untuk terapi asam urat, tumbuhan ini juga dipercaya untuk membantu meredakan flu, demam, radang, disentri, sakit perut, kencing batu, bisul, radang kulit, dan eksim.

Khusus untuk akarnya, digunakan untuk mengatasi influenza, asma, disentri, susah buang air dan rematik.

Menurut Sastika dan Mulyani (2012) menyebutkan, ekstrak metanol dan etanol daun Sidaguri dengan konsentrasi 6% mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Klebsiela pneumouniae.

Klebsiella pneumoniae ini merupakan bakteri penyebab penyakit paru-paru.

Infeksi K. pneumonia akan memberikan penampakan pembengkakan paru-paru sehingga lobus kiri dan kanan paru-paru menjadi tidak sama, demam (panas-dingin), batuk-batuk (bronkhitis), penebalan dinding mukosa dan dahak berdarah.

Pemanfaatan sidaguri dilakukan dengan memanfaatkan batang dan akarnya sebanyak 100 gram.

Setelah dicuci dengan air bersih, kemudian direbus dengan air bersih kira-kira satu liter.

Sisakan sampai setengahnya, kemudian angkat dan dinginkan.

Minum air rebusan tersebut tiap pagi dan sore. Tambahkan sedikit gula batu untuk menghilangkan rasa langu.

Morfologi

Termasuk herba berupa semak kecil yang umurnya singkat.

Tingginya bisa mencapai 2 hingga 3 meter dengan daun berwarna hijau yang panjangnya dapat mencapai 15-85 mm dan lebar 3-40mm.

Daun tunggal dengan duduk daun berseling. Daun berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi. Bunganya dengan kelopak menyerupai cangkir yang berwarna kuning hingga orange pucat.

Bunga tumbuh di ketiak daun. Buahnya bulat agak pipih dengan warna hijau hingga coklat tua.

Kandungan

Ekstraksi tumbuhan Sidaguri menghasilkan antara lain alkaloid, hipoparin, flavonoid, triterpenoid, sterol, gula, vassisinol, vassisinon, betain, dan fenilalanin Sidaguri juga mengandung efedrin, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, dan minyak atsiri (Sastika dan Mulyani, 2012).

Ekologi

Sidaguri dapat tumbuh dengan baik secara liar.

Tumbuh di tepi jalan, halaman berumput, hutan, ladang, dan tempat-tempat dengan sinar matahari cerah atau sedikit terlindung.

Tumbuh mulai dari ketinggian 5 - 1.450 mdpl.

Sebaran

Tanaman ini tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia. Di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat tersebar di keempat kawasan Cagar Alamnya yaitu Cagar Alam (CA) Keling Iabc, CA Keling II/III, CA Kembang dan CA Gunung Celering. Semua Cagar Alam tersebut terletak di Kabupaten Jepara.

0 Comments