Tumbuhan daun pandan selain digunakan sebagai penyedap minuman seperti kolak ternyata juga memiliki banyak manfaat dan kandungan lainnya bagi kesehatan tubuh.
Di masyarakat sendiri beredar sejumlah mitos jika daun pandan bisa menyembuhkan atau mengatasi beberapa penyakit.
Terkait mitos tersebut mungkin pernah Anda dengar mengenai daun pandan, tanaman yang mengunggulkan daunnya dengan bentuk panjang ini.
Selain mengungkapkan fakta terkait daun pandan berikut ini juga akan dipaparkan cara membuat rebusan daun pandan bagi kesehatan.
Berikut ini terkait mitos di masyarakat seputar daun pandan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh yang sebenarnya merupakan fakta.
Fakta jika daun pandan dapat menurunkan asam urat
Fakta jika daun pandan mengandung senyawa aktif yang bersifat anti oksidan dan bersifat menghambat enzim xantin oksidase sehingga menurunkan kadar asam urat.
Daun pandan juga bersifat analgesik atau antinosiseptif, atau anti nyeri yang juga anti peradangan sehingga nyeri-nyeri karena peningkatan kadar asam urat maupun karena rematik bisa dikurangi atau diatasi.
Fakta jika daun pandan menurunkan risiko penyakit jantung
Daun pandan mengandung senyawa aktif yang namanya asam fenolat. Asam ini bersifat menurunkan resistensi perifer pembuluh darah maupun menurunkan curah jantung, hal ini sudah terbukti pada tikus.
Disamping itu, daun pandan juga bersifat menurunkan trigliserida serta meningkatkan kolesterol baik yaitu HDL dan menurunkan resiko penyakit jantung.
Fakta daun panda dapat mencegah kanker
Daun pandan mengandung senyawa flavonoid yang bersifat anti oksidan dan juga anti kanker, sehingga bisa mencegah timbulnya kanker dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Sudah terbukti pada percobaa praklinis, daun pandan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Fakta daun panda dapat membantu mengatasi insomnia
Fakta jika daun pandan dapat mengatasi insomnia karena mengandung senyawa alkaloid yang bersifat menenangkan dan merelaksasi persyarafan serta menurunkan tingkat kecemasan, sehingga membuat mudah cepat tertidur.
Fakta daun pandan baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
Daun pandan mengandung senyawa yang bersifat anti oksidan diantaranya flavonoid yang bersifat menurunkan kadar gula darah.
Termasuk kadar gula darah setelah makan serta meningkatkan sekresi insulin sehingga kadar gula darah dapat dinormalkan dengan menghambat enzim alfa glukosidase.
Daun pandan dapat meningkatkan imunitas tubuh
Hal ini karena daun pandan memiliki senyawa-senyawa diantaranya asam ferulat yang bersifat meningkatkan respon imun daripada sel-sel imun tubuh.
Serta, baik pula jika dikonsumsi bersamaan dengan meniran sehingga aktivitas dari sel-sel fagosit akan lebih meningkat.
Nah, itu manfaat daun pandan bagi kesehatan tubuh manusia yang sering menjadi mitos di masayarakat tetapi sebuah fakat secara medis.
Berikut ini cara atau tips membuat ramuan pandan sederhana dengan cara merebusnya untuk kesehatan tubuh.
- Ambilah 3 lembar daun pandan
- Cuci daun pandan lalu iris-iris menjadi beberapa bagian
- 3 lembar daun pandan yang sudah diiris nantinya akan mengahsilkan satu gelas rebusan air pandan
- Tuang air sebanyak 2 gelas bersamaan ke dalam panci
- Setelah mendidih, masukkan daun pandan yang sudah dicuci dan diiris, sebaiknya direbus dengan ditutup pancinya.
- Setelah dirasa rebusan daun pandan sudah matang, matikan apinya.
- Tunggu sekitar satu menit, buka tutup panci dan rebusan daun pandan siap dihidangkan.
Tips mengonsumsinya, untuk tujuan menstabilkan gula darah sebaiknya jangan ditambah gula. Sementara, jika hanya ingin membuat rebusan daun pandan ini untuk mudah tidur bisa ditambah gula batu, gula aren atau gula kelapa.
Mengonsumsi rebusan daun pandan ini memang lebih baik tanpa gula. Bisa dikonsumsi 1 sampai 2 kali sehari.
Jika ingin meredakan nyeri asam urat atau rematik, anjuran meminum rebusan daun pandan bisa 3 kali sehari, di minum sebelum makan.
Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat dokter, lebih baik beri jarak sekitar 2 jam dengan obat standar dari dokter tersebut.
Adapun ramuan ini aman untuk dikonsumsi bagi anak-anak, lansia dan ibu hamil. (dr. Ingrid Tania, portaljember)
0 Comments